Cara Mengatasi Anak Remaja Depresi
62 total views, 1 views today
Anak-anak melewati masa remajanya dengan berbagai tantangan. Tanpa kita sadari, banyak anak remaja tumbuh dengan gejala depresi. Faktanya, satu dari lima anak menderita depresi selama masa remajanya. Meskipun depresi bisa diobati, sebagian besar remaja yang depresi tidak pernah menerima bantuan. Oleh sebab itu, orang tua harus mengetahui cara mengatasi anak remaja depresi.
Depresi adalah masalah kesehatan serius yang memengaruhi setiap aspek kehidupan remaja. Orang tua adalah bantuan yang pertama kali bisa diterima anak. Cinta, bimbingan, dan dukungan Anda dapat membantu anak remaja Anda mengatasi depresi dan kembali bahagia seperti sedia kala.
Tanda dan Gejala Depresi pada Remaja
Tidak seperti orang dewasa, remaja tidak memiliki kemampuan untuk mencari pertolongan sendiri. Mereka cenderung mengandalkan dukungan orang tua, guru, pengasuh, dan orang terdekat lainnya. Sayangnya, tidak semua orang di sekitarnya peka dengan keadaannya.
Gejala depresi pada remaja memang samar. Sehingga, orang lain kesulitan untuk menyadari tanda-tanda depresi pada remaja. Tidak semua remaja yang depresi tampak sedih. Namun, berikut ini adalah tanda-tanda depresi pada remaja yang umum terjadi. Anda bisa mempelajarinya untuk mengetahui keadaan mental anak Anda yang sebenarnya.
- Kesedihan atau keputusasaan;
- Mudah tersinggung dan mudah marah;
- Sering menangis;
- Sering mengasingkan diri, baik dari teman atau keluarga;
- Kehilangan minat dalam aktivitas;
- Prestasi sekolah menurun;
- Perubahan kebiasaan makan dan tidur;
- Kegelisahan dan agitasi;
- Perasaan tidak berharga dan bersalah;
- Kurangnya semangat dan motivasi;
- Kelelahan atau kekurangan energi;
- Kesulitan berkonsentrasi;
- Sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan;
- Pikiran mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri
Cara Berkomunikasi dengan Remaja yang Depresi
1. Mendengar, Tidak Menggurui
Fokuslah untuk mendengarkan, bukan ceramah. Tahan dorongan untuk mengkritik atau menghakimi begitu anak remaja Anda mulai berbicara. Yang penting anak Anda bisa berkomunikasi. Beri tahu anak bahwa Anda selalu ada untuknya.
2. Bersikaplah Lembut
Jangan menyerah jika mereka menutup diri pada awalnya. Berbicara tentang depresi bisa jadi sangat sulit bagi remaja. Seandainya mereka mau, mereka mungkin kesulitan mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Hormati privasi dan kenyamanan anak Anda sambil tetap menekankan perhatian dan kesediaan Anda untuk mendengarkan.
3. Pahami Perasaan Anak Anda
Mengakui rasa sakit dan kesedihan yang mereka alami dapat membuat mereka merasa dipahami dan didukung. Meskipun menurut Anda mungkin alasan mereka sedih tidak masuk akal, coba pahami dan rasakan perasaan anak.
4. Mencari Bantuan Orang Lain
Jika anak remaja Anda mengatakan tidak ada masalah, namun perilakunya menunjukkan depresi, pertimbangkan untuk mencari bantuan orang ketiga. Cari orang yang memang dipercaya bisa membantu anak Anda.
Mencari pihak ketiga bertujuan untuk membuat anak berbicara. Anda bisa memercayai konselor di sekolah, guru, ahli kesehatan mental, terapis, dan lain sebagainya.
Lakukan yang terbaik untuk anak, seolah hanya Anda lah yang mereka punya. Anda bertanggung jawab dalam perkembangan mental anak. Jadi, jangan sampai kesehatan mental anak Anda mengganggu perkembangan anak pada aspek lainnya.
Apabila Anda membutuhkan seorang terapi untuk mengatasi masalah anak Anda, silakan hubungi Mbak Dina (Admin Indonesian Hypnosis Asosiation): 085329999633. Atau klik link berikut ini.
Sekian, artikel yang bisa saya bagikan hari ini, dan semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.
Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Susah Tidur dengan Hipnoterapi